er

Monday 6 May 2013

Pemimpin Belajar dari Sholat Berjamaah


Bagi Anda yang muslim tentulah sudah pernah merasakan sholat berjamaah, baik dilakukan di masjid, mushola, ataupun di rumah bersama keluarga. Dalam setiap kegiatan sholat berjamaah yang sudah pasti ada didalamnya adalah adanya imam dan makmum. Imam disini berfungsi sebagai pemimpin dalam sholat, yang semua gerakannya (gerakan dalam arti gerakan sholat) harus diikuti oleh makmumnya. Dalam setiap gerakannya, sangat tidak diperbolehkan seorang makmun mendahului gerakan imam. Namun adakalanya gerakan sholat yang dilakukan seorang imam boleh tidak diikuti makmum, yaitu saat seorang imam melakukan gerakan atau membaca bacaan yang salah. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh imam, makmum harus mengingatkannya, caranya untuk makmum laki-laki yaitu dengan mengucapkan kalimat Subhanallah, dan menepukkan tangan (sebelah luar telapak tangan/punggung telapak tangan) bagi makmum perempuan
Dari itu, bisa diambil pelajaran bagi seorang pemimpin, baik pemimpin daerah atau pemimpin keluarga yang notabene seorang manusia biasa yang tak lepas dari salah. Karena pemimpin merupakan manusia biasa tentulah bisa saja salah, jadi pemimpin tidaklah mutlak. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan seorang pemimpin, bagi masyarakat yang dipimpinnya hendaknya juga belajar dari kegiatan sholat berjamaah juga. Bahwa jika pemimpin melakukan sebuah kesalahan hendaklah diingatkan, jangan malah dicaci, dihujat, dan ditinggalkan, cara mengingatkannya juga dengan cara-cara yang baik dan santun, bukan dengan melecehkan. Dan jika itu terjadi, pemimpin yang diingatkan oleh rakyatnya juga harus menerimanya dan berintrospeksi, bukan malah ngotot dengan kebenarannya yang dimata masyarakatnya salah.
Dalam sholat berjamaah juga mengajarkan jikalau memang seorang pemimpin itu sudah tidak mampu untuk memimpin, hendaklah dirinya mundur dari kepamimpinannya. Misalnya, dalam sholat berjamaah, seorang imam jika merasakan ingin kentut dan sudah tidak bisa menahannya atau bahkan sudah kentut, seorang imam harus mengundurkan diri dari posisinya sebagai imam. Jikalau itu terjadi, imam harus keluar dari posisinya sebagai imam, dan jamaah dilanjutkna dengan dipimpin oleh seorang jamaah yang berada tepat dibelakang imam dengan melangkahkan kakinya untuk maju ke posisi imam dan menjadi imam. Dan sholat berjamaah tetap dilanjutkan sampai akhir.
Seorang pemimpinpun juga harusnya punya sifat seperti imam dalam sholat jikalau dirinya merasa sudah tidak mampu untuk memimpin, jangan malah dipaksakan yang nantinya akan membawa keburukan bagi masyarakatnya. Seorang pemimpin harus sadar diri akan kemampuannya, bukan malah mencari beribu alasan atas kinerjanya yang tidak memuaskan masyarakatnya. (Amin)

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan, tidak spam, dan bijak ^.^
Terima Kasih telah berkunjung