er

Berbagai Tutorial dan Info Menarik

Belajar, Berjuang, dan Bertaqwa

Wednesday 25 December 2013

Parah, Voa-Islam Copas 100 % Tulisan Member di Kompasiana

1387964714370006265
voa-islam/
Bermula dari kiriman link dan sedikit copas pada media sosial; seorang teman mengirim komentar pada salah satu FB FFans Page, sambil menunjukan bahwa wartawan voa-islam menemukan ada Kyai yang ceramah di Gereja, sebagai tindakan yang ironis. Diriku pun menelusuri link yang dibagikan itu, ternyata benar. Voa-Islam memuat tulisan/artikel yang 100 % copas tanpa permisi, izin, atau komunikasi lainnya dengan diriku.
Ini adalah Copas dari Voa-Islam, alinea pertama berbunyi
PATI (voa-islam.com) Mungkin sesudah Abdurrahman Wahid, baru KH Dr. Nuril Arifin yang pertama kali di dunia. KH Nurul Arifin menerima undangan dari Pendeta dan Gembala Sidang Gereja Bethany Tayu, Pati – Jawa Tengah, bukan sekedar hadir, namun sebagai salah satu pembicara atau penceramah.
(Lihat cetakan miring/italic, menunjukan bahwa artikel/tulisan di voa-islam, bersifat reportase wartwan voa-islam dari Pati, jawa Tengah)
Padahal, teks aslinya, sebagai berikut: Lepas dari pro-kontra (pada kalangan Islam) tersebut, KH Dr. Nuril Arifin justru melakukan sesuatu, yang mungkin saja pertama kali di dunia. KH Nurul Arifin menerima undangan dari Pendeta dan Gembala Sidang Gereja Bethany Tayu, Pati - Jawa Tengah; bukan sekedar hadir, namun sebagai salah satu pembicara atau penceramah.
Selanjutnya voa-islam copas 100 % tulisanku di Kompasiana dengan tajukKH Dr. Nuril Arifin Ceramah di Perayaan Natal, Kompasiana, 22 Desember 2013
Ketika sampai pada alinea berikut
Dengan demikian, jika Dr. M. Quraish Shihab (lihat dan klik link suplemen), mengatakan bahwa, “Tetapi, tidak juga salah mereka yang membolehkannya, selama pengucapnya bersikap arif bijaksana dan tetap terpelihara akidahnya, lebih-lebih jika hal tersebut merupakan tuntunan keharmonisan hubungan merupakan sesuatu yang menarik, …;”  maka KH Nuril Arifin dan Gereja Bethany telah melakukan sesuatu dalam rangka keharmonisan hubungan antar iman, secara khusus di Tayu, Pati - Jateng, dan sebisa mungkin menjalar ke Nusantara
Voa-Islam, melalukan olah ulang menjadi: Maka, menurut keinginan kalangan Kristen, apa yang dilakukan KH Nuril Arifin dan Gereja Bethany, dan telah melakukan sesuatu dalam rangka keharmonisan hubungan antar iman, secara khusus di Tayu, Pati - Jateng, dan sebisa mungkin menjalar ke Nusantara.
[perhatikan cetakan miring/italic, ditambahkan oleh voa-islam]
Selanjutnya, voa-islam tanpa edit, copas utuh, hingga salah tulis di Kompasianan pun, ada pada artikel pada voa-islam.
Selanjutnya, voa-islam menutup dengan
Tahun depan entah kiai mana lagi yang akan diundang ke gereja dan memberikan ceramah, sembari ikut memperingati perayaan natal. Sungguh sangat ironi. Apa yang sudah dilakukan oleh KH.Nuril Arifin, dan usaha-usaha kalangan kristen mencari dukungan dari kalangan kiai dalam rangka membangun Kristen di Indonesia dengan mencari dukungan kiai. KH.Nuril Arifin sangat berbeda dengan Hamka. - See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/25/28325/khdrnuril-arifin-memberikan-ceramah-natal-di-gereja-pati/#sthash.rswbUcFn.0KsRja41.dpuf
Tahun depan entah kiai mana lagi yang akan diundang ke gereja dan memberikan ceramah, sembari ikut memperingati perayaan natal. Sungguh sangat ironi. Apa yang sudah dilakukan oleh KH.Nuril Arifin, dan usaha-usaha kalangan kristen mencari dukungan dari kalangan kiai dalam rangka membangun Kristen di Indonesia dengan mencari dukungan kiai. KH.Nuril Arifin sangat berbeda dengan Hamka.
Sekali lagi membuktikan pada diriku bahwa VOA-ISLAM: Voice of Al Islam| Voice of The Truth, paling pintar melakukan copas news, tulisan, ataupun opini orang lain; kemudian memutarbalikan, mengedit, merubah, sesuai dengan kepentingan mereka.
Kemungkinan besar, apa yang voa-islam lakukan padaartikel/tuisan sebelumnya tanpa permisi atau izin dari penulisnya. Sama halnya dengan tulisan saya di Kompasiana, yang kemudian di share keberbagi blog, situs, news online, termasuk voa-islam, semuanya tanpa izin, zonder permisi dari diriku.
Oke, untuk web-situs/blog yang masih menunjukan sumber tulisan atau nama penulis, tapi pada voa-islam, sama sekali tak ada. Voa-islam melakukan copas 100 %, dan kemudian menambah satu dua kalimat, serta memutarbalikan pesan yang ada atau terkandung pada tulisan yang mereka copas.
Jika seperti itu, masih layakkah Voa-Islam disebut Voice of Al Islam| Voice of The Truth!? Terpulang dari anda sekalian.
Sunggu Memalukan.

Monday 2 December 2013

Simpan Data dengan Cloud Computing Security

“Keamanan data dari intipan mata orang lain dapat dilakukan dengan cloud computing security,” ungkap Prof Jazi Eko Istiyanto PhD dalam Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013 Sabtu (23/11).
Cloud computing security memiliki berbagai macam manfaat dalam menjaga keamanan data computer.
“Antara lain jaminan kerahasiaan, integritas keaslian, menyediakan control tanpa nama, jaminan terhadap pengingkaran,” tambahnya.
Selain itu pembicara lainnya Dr Djunaedi MT menjelaskan bahwa cloud computing securitymenggambarkan berbagai konsep komputasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi secara real-time seperti internet. Cloud computing security memiliki lima karakteristik, yaitu on-demand self service, broad network access, resource pooling, rapid elasticity, dan measured service.
Seminar yang mengambil tema “Cloud computing security” digelar oleh jurusan Ilmu Komputer (Ilkom) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes) di gedung C7 Unnes.
Selain paparan narasumber, hasil karya ilmiah mahasiswa, dosen, guru, dan praktisi di bidang ilmu komputer juga di paparkan dalam kesempatan tersebut.
Menghindari Plagiatisme
Seminar ini seperti dikatakan oleh Dekan FMIPA Prof Dr Wiyanto MPd, merupakan kegiatan untuk mendukung budaya akademik di FMIPA. Selain itu kegiatan ini juga sebagai wadah untuk bertukar ilmu dan menghindari adanya plagiatisme.
“Adanya seminar ini maka kita jadi tahu bahwa suatu hal sudah diteliti oleh peneliti, hal lain sudah diteliti oleh peneliti lainnya, sehingga kita tidak membuat penelitian yang sama,” ujar Wiyanto.
Nur Laila Sofiatun

Saturday 23 November 2013

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK) 2013 Unnes

Acara Seminar Nasional Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (Unnes) telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2013 di gedung C7 kampus Unnes Sekaran, Gunung Pati Semarang yang bertajuk “Cloud Computing Security”.



Pada acara Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013 kemarin, dihadiri oleh Pembicara Utama yaitu Prof. Jazi Eko Istiyanto Ph.D MIET MIEEE (UGM Yogyakarta) dan Pembicara kedua yaitu Dr. Djuniadi MT (Unnes). Acara Seminar dibuka oleh Dekan FMIPA Yaitu Prof. Dr. Wiyanto M.Si. dan dimoderatori oleh Bapak Zaenal Abidin S.Si., M.Cs. Acara Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK) 2013 diketuai Bapak Riza Arifudin S.Pd., M.Cs.

Perkembangan Cloud Computing pada saat ini sudah merupakan bagian integral dalam perencanaan strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) suatu organisasi/perusahaan. Cloud computing disebut sebagai teknologi Internet baru yang menyediakan infrastruktur fleksibel, efisien dan bermacam-macam aplikasi untuk bisnis. Bagaimanapun, masih terlihat adanya kesenjangan antara kemungkinan-kemungkinan teknis dan penggunaan praktis dari layanan-layanan cloud.

Proyek-proyek cloud computing saat ini masih memiliki karakteristik yang diposisikan pada fase testing dan ditunjukkan sebagai layanan TI yang diyakini tidak rumit. Tantangan yang dihadapi oleh pengguna layanan cloud computing terletak pada wilayah keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi atau standar.

Acara Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK) 2013 ini dilaksanakan dalam rangka mengkomunikasikan dan memfasilitasi pertukaran informasi berkaitan sistem keamanan pada cloud computing, oleh karena itu Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unnes  menyelenggarakan Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013 dengan tema  “Cloud Computing Security”. Kegiatan seminar dirancang sebagai wahana terjadinya interaksi profesional antar komunitas bidang ilmu komputer di Indonesia untuk saling bertukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan,  untuk mengakselerasi pengembangan penelitian di bidang ilmu komputer.
           

Semangat Luar Biasa. Sukses Luar Biasa !!! hehe

Thursday 7 November 2013

10 Foto Cinta ini Bikin Terharu

Angelina Jolie memeluk bocah Afrika, bhiksu yang memberi makan harimau dari mangkuk makan siangnya, tentara yang memberi makan anak anjing, atau dua pendukung klub berbeda saling menolong. Foto-foto di bawah ini akan bercerita lebih banyak tentang cinta. Ya, memang cinta yang bisa membuat dunia kita lebih baik...

Angelina Jolie dikenal giat dengan aksi kemanusian. Ia sedang memeluk seorang anak yang menderita karena diikat (dipasung)

Kucing penggemar ikan. Tapi untuk yang satu ini, sang kucing malah memberi ciuman kasih sayang

Menyambut pahlawan perang dengan rangkaian bunga

Si nenek tetap membawa anjingnya jalan-jalan, walau 2 kaki belakang diamputasi dan diganti roda

Aku mencintaimu hingga ujung usia...

Memberi makan anjing terlantar. Lihat, seekor burung juga menunggu giliran.

Tentara Amerika memberi makan anak anjing yang kelaparan. Korban perang tak bersalah.

Inggris dikenal dengan Hooligan yang fanatik. Tapi yang satu ini menunjukkan perbedaan, saling tolong walau berbeda klub.

Bhiksu ini memberi jatah makan siangnya pada seekor harimau.

Nyanyikan lagu-lagu cinta untuk perdamaian dunia, Pak tua....




Sumber:
funsterz.

8 Hewan Kecil yang Imut dan Lucu

Melihat anak kucing, anak anjing (puppies) sering membuat kita 'gregetan' karena imut dan lucunya. Kalau anak-anak hewan lainnya seperti foto-foto di bawah ini ada di hadapan kamu, mungkin akan naksir berat karena mereka terlihat 'unyu-unyu'

 
Landak kecil
 
Buaya kecil

Panda kecil

Babi kecil

Jerapah kecil

Keledai kecil

Ada yang ingat kisah Bamby si rusa kecil ?

Tahu ini apa? Anak ikan pari







Sumber:
uphaa

Mengapa Tembok Cina Kuat Berabad-abad?

Tembok Raksasa Cina sudah ada sejak ratusan tahun. Panjangnya mencapai 8.851 km. Telah menarik perhatian peneliti mengapa tembok ini begitu kuat hingga sekarang.

Menurut ilmuwan China, Dr. Zhang Bingjian, pakar kimia dari Universitas Zhejiang, menyimpulkan rahasianya  terletak pada ketan yang digunakan sebagai perekat campuran semen. Para pekerja membangun Tembok Besar pada jaman Dinasti Ming, sekitar 600 tahun silam dengan mencampurkan tepung ketan dengan kapur, sebagai bahan standar campuran perekat.


"Campuran perekat semen kuno tersebut, terdiri dari semacam campuran khusus organik dan anorganik. Komponen organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam campuran semen," ujar Dr. Zhang.

Komponen anorganiknya adalah kalsium karbonat dan komponen organiknya adalah amilopektin yang berasal dari ketan. Amilopektin membantu menciptakan mikrostruktur padat, menjadikan Tembok Besar lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar.

Dr. Zhang mengatakan, penggunaan ketan, bahan makanan pokok Asia Timur, merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada saat itu, yang membantu berbagai pusara, pagoda dan tembok pada jaman Dinasti Ming dari hantaman cuaca, gempa bumi serta bencana alam lainnya.

Sumber:
thelowback

Awan Aneh ini Pertanda Gempa?

“Nak, pulanglah lagi. Ja­ngan main ke pusat kota. Ada awan gem­pa, hati-hati ya!” kata se­orang ibu di kawasan Bypass, Pa­dang, saat me­nele­pon anak­nya begitu melihat awan tegak lurus. Kabar ini pernah dimuat tahun 2012 silam di harian Padangekspres.

Kemunculan awan tegak lurus yang dikaitkan sebagai pertanda gempa masih menjadi kajian peneliti. Walau beberapa ahli menyatakan ini hanya mitos belaka, banyak catatan sejarah membuktikan keberadaan awan tegak lurus - lalu dikenal dengan awan gempa - dengan terjadinya gempa bumi.


Awan aneh ini bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat. Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 - 587 M) dalam bab 32 dari karyanya Brihat Samhita membahas beberapa tanda-tanda peringantan akan adanya gempa bumi, misalnya: kelakuan binatang-binatang yang tidak seperti biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air tanah dan formasi awan yang aneh, yang muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.

Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah membuat lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi.

Menurut Shou, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal pertanda gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut. Penelitian Zhonghao Shou ini masih berlangsung hingga sekarang. Cek lebih jelas diearthquakecloudpredictions 

Awan tegak lurus di Padang 2012 yang membuat heboh



Pembentukan awan gempa

Awan gempa terbentuk ketika ada gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh sumber gempa keluar dan bertabrakan dengan permukaan bumi, menembus langit hingga membentuk awan menjadi bentuk-bentuk yang tidak biasa.

Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model Listrik Semesta (Electric Universe), menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan memiliki karakteristik listrik, termasuk di dalamnya fenomena aural, radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency).

Awan lurus yang terlihat seringkali disebut sebagai awan cirrus, yaitu awan yang cukup tinggi attitudenya. awan ini memiliki ketinggian antara rata-rata yang teramati sekitar 20000 ft atau sekitar 6 Km tingginya.


Mitos populer karena Kobe
Di Jepang tepatnya di Kobe, delapan hari sebelum terjadinya gempa dahsyat pada tahun 1995, ditandai dengan kemunculan awan tegak lurus. Nah, itulah kemudian banyak bermunculan issue-issue seputar gempa Jepang ini, dan menyebar lewat media internet dengan cepat.
Awan yang disebut pertanda gempa Kobe


Masyarakat pun mulai mengumpulkan berbagai kejadian gempa yang ditandai sebelumnya dengan kemunculan awan aneh ini. Seperti misalnya:

1. Gempa di Niigata tahun 2004 terjadi cuma empat jam setelah kemunculan awan aneh seperti itu.

2. Yogyakarta pada tahun 2006, awan seperti itu muncul pada tanggal 3 Mei 2006 tepat beberapa minggu sebelum gempa dahsyat mengguncang Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006.
Awan yang muncul di Yogyakarta 2006

Awan yang muncul di Yogyakarta 2006


3. Tahun 1978, sehari sebelum gempa Kanto di Jepang, Walikota Kyoto Kagida melihat awan aneh. Ia mengaitkan gempa dengan awan tersebut. Fenomena itu lalu disebut Kagida Cloud atau Awan Kagida, yang memperkirakan sumber gempa di titik paling tengah awan gempa. Namun, tahun 1985 pendapatnya dibantah.

4. Pada 20 Desember 2003, langit sekitar Bam, Iran, muncul awan memanjang. Empat hari kemudian terjadi gempa 6,8 SR.
Awan merah memanjang di Iran 2003


5.  Pada 17 Januari 1994 muncul awan seperti asap roket di sekitar Northride, Amerika Serikat dan sehari kemudian terjadi gempa.

6. Pada 13 Februari 1994 muncul awan berbentuk gelombang di Northride dan 20 Maret 1994 terjadi gempa besar.



















Monday 4 November 2013

Apa Target Spionase Kedubes Australia di Jakarta?



Foto: Senin, 04 November 2013
Apa Target Spionase Kedubes Australia di Jakarta?
Oleh : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan


Stasiun Penyadap dari Intelijen Australia
Pembocoran intersepsi Edward Snowden, mantan kontraktor CIA/NSA ke server utama badan intelijen Amerika Serikat telah membuka mata dunia tentang terjadinya skandal mata-mata. Badan intelijen AS pada awalnya khawatir Snowden adalah mata-mata yang disusupkan kedalam badan intelijen utama. Ternyata pengambil alihan data intelijen yang juga menyangkut kebijakan militer AS di copy secara acak, bukan dicuri dengan target spesifik. 

Snowden membeberkan keterlibatan AS dalam menyadap demikian banyak negara, termasuk kepala pemerintahan, tidak peduli lawan ataupun negara sahabat. Dari 90 pos penyadap, ternyata beberapa stasiun dilakukan juga oleh kelompok komunitas intelijen khusus dengan sandi "5-Eyes" yang terdiri dari AS, Inggris, Australia, Canada dan New Zealand. 

Media Fairfax pada hari Kamis (31/10/2013) melaporkan keterlibatan Australian Signals Directorate (ASD) dalam program penyadapan dari NSA (National Security Agency), dengan sandi STATEROOM, yang mengumpulkan informasi elektronik intelijen dari fasilitas rahasia dalam beberapa misi diplomatik baik di kedutaannya maupun kantor konsulatnya. Menurut seorang mantan perwira intelijen Australia (anonim), ASD beroperasi, "dari kedutaan Australia di Jakarta, Bangkok, Hanoi, Beijing dan Dili, serta Komisi Tinggi di Kuala Lumpur dan Port Moresby, dan juga pos-pos diplomatik lainnya." Dia juga mengatakan Konsulat Australia di Denpasar, Bali, juga telah digunakan untuk sinyal pengumpulan intelijen 

Dokumen Snowden tersebut mencatat bahwa operasi dilakukan dengan sangat rahasia oleh tim dalam ukuran kecil dan misi mereka yang sebenarnya tidak diketahui oleh sebagian besar staf diplomatik di mana mereka berada. Stasiun itu digunakan untuk mencegat panggilan telepon dan data internet di seluruh Asia. Terbongkarnya langkah penyadapan telah menuai protes baik dari China, yang menyatakan prihatin dan menuntut klarifikasi dan penjelasan. Pemerintah Malaysia, Thailand, Indonesia dan Papua Nugini juga menyatakan keprihatinan yang serius. 

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan bahwa pemerintah Indonesia “strongly protests” atas operasi spionase Australia, dan apabila dikonfirmasi benar, hal tersebut, "tidak hanya berupa pelanggaran keamanan, tetapi juga pelanggaran serius terhadap norma-norma diplomatik dan etika." Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Sementara Perdana Menteri Australia Tony Abbott hanya mengatakan bahwa pemerintah tidak melanggar hukum. 

Mantan perwira intel Australia tersebut juga mengungkapkan kepada Fairfax, bahwa "fokus utama pengawasan tim penyadap di Kedutaan Besar Australia di Jakarta adalah "masalah politik, diplomatik dan ekonomi. " Dia menjelaskan, "Pertumbuhan besar jaringan telepon seluler kini menjadi sebuah anugerah yang besar dan elit politik di Jakarta adalah sekelompok orang yang cerewet." Ini menarik karena si agen menegaskan bahwa para elit politik tadi hanya terus meributkan dan mencurigai badan intelijen Indonesia menyadap mereka. Tetapi sebenarnya mereka tidak mengetahui ada badan intelijen negara lain yang telah lama menyadap mereka, tanpa disadari. Karena itu dia menyatakan "Jakarta’s political elite are a loquacious bunch." 

Fairfax juga melaporkan bahwa eksposur terbaru menggaris bawahi peran sentral agen mata-mata Australia dan penyediaan stasiun khusus untuk operasi pengawasan NSA di Asia . Sama dengan kebijakan pemerintahan Partai Buruh sebelumnya, yang berkomitmen untuk memberikan akses pangkalan militer Australia bagi kepentingan pasukan Amerika untuk menghadapi China. Dengan demikian maka Direktorat Signal Australia (ASD) benar-benar terintegrasi ke dalam jaringan mata-mata elektronik AS yang sangat luas . 

Dari dokumen NSA yang bocor, terungkap bahwa tercatat ada empat lokasi penting di Australia yang berkontribusi memberikan data ke program NSA dengan sandi X -Keyscore , yang memisahkan data ke dalam aliran nomor telepon, alamat email, log-in dan aktivitas pengguna untuk penyimpanan di bank data besar. Stasiun pengumpul tersebut adalah US-Australian Joint Defence Facility di Pine Gap dekat Alice Springs, dan tiga fasilitas ASD lainnya, yaitu, the Shoal Bay Receiving Station dekat Darwin, the Australian Defence Satellite Communications Station di Geraldton di Australia Barat, dan the naval communications station HMAS Harman di luar kota Canberra. 

Harian Sydney Morning Herald pada hari Jumat (1/11/2013) menyampaikan pengakuan mantan agen intelijen Australia, bahwa pos ASD "dikhususkan untuk melakukan pengawasan maritim dan militer, khususnya Angkatan Laut Indonesia (TNI AL), Angkatan Udara (TNI AU), dan komunikasi militer." Pangkalan Australia di Cocoos Islands kini telah disiapkan sebagai pangkalan bagi pesawat intai tanpa awak (drone) AS dan pesawat tempur, karena berdekatan dengan jalur pelayaran strategis di kawasan Asia Tenggara. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nampaknya Australia yang tergabung dalam kelompok komunitas intelijen khusus “lima mata” memang telah melakukan kegiatan spionase melalui kantor kedutaan besarnya di Jakarta dan konsulatnya. Target mereka bukan hanya masalah terorisme saja tetapi Australia juga menyadap serta aktif memonitor masalah perkembangan politik, masalah diplomatik, dan perkembangan kondisi ekonomi Indonesia. 

Amerika Serikat serta Australia jelas sangat berkepentingan dengan rangkaian pemilu dan pilpres, mereka akan berusaha mengetahui siapa pemegang kekuasaan pada tahun 2014, dan bukan tidak mungkin akan adanya campur tangan di dalamnya sesuai dengan kepentingannya. Disamping itu, disebutkan juga bahwa Direktorat Signal Australia juga memonitor perkembangan dua kekuatan militer Indonesia (TNI AL dan TNI AU). Kedua kekuatan tersebut merupakan kekuatan yang berkemampuan serang strategis yang dikhawatirkan. 

Walaupun informasi tentang spionase dari Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia banyak ditanggapi oleh para pejabat tingggi, kini yang terpenting adalah bagaimana Badan Intelijen Negara serta Lembaga Sandi Negara melakukan pemeriksaan sekuriti terhadap sistem pengamanan baik informasi maupun kegiatan dari pejabat. Memang diakui sulit mengatasi penyadapan dari negara lain dengan teknologi yang sudah demikian canggih. 

Tetapi jalan selalu ada selama niat, kemauan serta sense of intelligence tetap ditingkatkan dan dilaksanakan. Perang intelijen sudah lama terjadi, karena itu intelijen sebaiknya ditempatkan sebagai ujung tombak pemerintah dalam mengambil langkah kebijakan dan keputusan. Yang kini sangat perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran sekuriti para pejabat dan pemegang data rahasia negara dalam menghadapi penyadapan. Tanpa itu, kita akan terus ditelanjangi, walaupun memang sudah lama tanpa disadari kita memang sudah telanjang bulat.
Oleh : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan

Stasiun Penyadap dari Intelijen Australia
Pembocoran intersepsi Edward Snowden, mantan kontraktor CIA/NSA ke server utama badan intelijen Amerika Serikat telah membuka mata dunia tentang terjadinya skandal mata-mata. Badan intelijen AS pada awalnya khawatir Snowden adalah mata-mata yang disusupkan kedalam badan intelijen utama. Ternyata pengambil alihan data intelijen yang juga menyangkut kebijakan militer AS di copy secara acak, bukan dicuri dengan target spesifik. 

Snowden membeberkan keterlibatan AS dalam menyadap demikian banyak negara, termasuk kepala pemerintahan, tidak peduli lawan ataupun negara sahabat. Dari 90 pos penyadap, ternyata beberapa stasiun dilakukan juga oleh kelompok komunitas intelijen khusus dengan sandi "5-Eyes" yang terdiri dari AS, Inggris, Australia, Canada dan New Zealand. 

Media Fairfax pada hari Kamis (31/10/2013) melaporkan keterlibatan Australian Signals Directorate (ASD) dalam program penyadapan dari NSA (National Security Agency), dengan sandi STATEROOM, yang mengumpulkan informasi elektronik intelijen dari fasilitas rahasia dalam beberapa misi diplomatik baik di kedutaannya maupun kantor konsulatnya. Menurut seorang mantan perwira intelijen Australia (anonim), ASD beroperasi, "dari kedutaan Australia di Jakarta, Bangkok, Hanoi, Beijing dan Dili, serta Komisi Tinggi di Kuala Lumpur dan Port Moresby, dan juga pos-pos diplomatik lainnya." Dia juga mengatakan Konsulat Australia di Denpasar, Bali, juga telah digunakan untuk sinyal pengumpulan intelijen 

Dokumen Snowden tersebut mencatat bahwa operasi dilakukan dengan sangat rahasia oleh tim dalam ukuran kecil dan misi mereka yang sebenarnya tidak diketahui oleh sebagian besar staf diplomatik di mana mereka berada. Stasiun itu digunakan untuk mencegat panggilan telepon dan data internet di seluruh Asia. Terbongkarnya langkah penyadapan telah menuai protes baik dari China, yang menyatakan prihatin dan menuntut klarifikasi dan penjelasan. Pemerintah Malaysia, Thailand, Indonesia dan Papua Nugini juga menyatakan keprihatinan yang serius. 

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan bahwa pemerintah Indonesia “strongly protests” atas operasi spionase Australia, dan apabila dikonfirmasi benar, hal tersebut, "tidak hanya berupa pelanggaran keamanan, tetapi juga pelanggaran serius terhadap norma-norma diplomatik dan etika." Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Sementara Perdana Menteri Australia Tony Abbott hanya mengatakan bahwa pemerintah tidak melanggar hukum. 

Mantan perwira intel Australia tersebut juga mengungkapkan kepada Fairfax, bahwa "fokus utama pengawasan tim penyadap di Kedutaan Besar Australia di Jakarta adalah "masalah politik, diplomatik dan ekonomi. " Dia menjelaskan, "Pertumbuhan besar jaringan telepon seluler kini menjadi sebuah anugerah yang besar dan elit politik di Jakarta adalah sekelompok orang yang cerewet." Ini menarik karena si agen menegaskan bahwa para elit politik tadi hanya terus meributkan dan mencurigai badan intelijen Indonesia menyadap mereka. Tetapi sebenarnya mereka tidak mengetahui ada badan intelijen negara lain yang telah lama menyadap mereka, tanpa disadari. Karena itu dia menyatakan "Jakarta’s political elite are a loquacious bunch." 

Fairfax juga melaporkan bahwa eksposur terbaru menggaris bawahi peran sentral agen mata-mata Australia dan penyediaan stasiun khusus untuk operasi pengawasan NSA di Asia . Sama dengan kebijakan pemerintahan Partai Buruh sebelumnya, yang berkomitmen untuk memberikan akses pangkalan militer Australia bagi kepentingan pasukan Amerika untuk menghadapi China. Dengan demikian maka Direktorat Signal Australia (ASD) benar-benar terintegrasi ke dalam jaringan mata-mata elektronik AS yang sangat luas . 

Dari dokumen NSA yang bocor, terungkap bahwa tercatat ada empat lokasi penting di Australia yang berkontribusi memberikan data ke program NSA dengan sandi X -Keyscore , yang memisahkan data ke dalam aliran nomor telepon, alamat email, log-in dan aktivitas pengguna untuk penyimpanan di bank data besar. Stasiun pengumpul tersebut adalah US-Australian Joint Defence Facility di Pine Gap dekat Alice Springs, dan tiga fasilitas ASD lainnya, yaitu, the Shoal Bay Receiving Station dekat Darwin, the Australian Defence Satellite Communications Station di Geraldton di Australia Barat, dan the naval communications station HMAS Harman di luar kota Canberra. 

Harian Sydney Morning Herald pada hari Jumat (1/11/2013) menyampaikan pengakuan mantan agen intelijen Australia, bahwa pos ASD "dikhususkan untuk melakukan pengawasan maritim dan militer, khususnya Angkatan Laut Indonesia (TNI AL), Angkatan Udara (TNI AU), dan komunikasi militer." Pangkalan Australia di Cocoos Islands kini telah disiapkan sebagai pangkalan bagi pesawat intai tanpa awak (drone) AS dan pesawat tempur, karena berdekatan dengan jalur pelayaran strategis di kawasan Asia Tenggara. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nampaknya Australia yang tergabung dalam kelompok komunitas intelijen khusus “lima mata” memang telah melakukan kegiatan spionase melalui kantor kedutaan besarnya di Jakarta dan konsulatnya. Target mereka bukan hanya masalah terorisme saja tetapi Australia juga menyadap serta aktif memonitor masalah perkembangan politik, masalah diplomatik, dan perkembangan kondisi ekonomi Indonesia. 

Amerika Serikat serta Australia jelas sangat berkepentingan dengan rangkaian pemilu dan pilpres, mereka akan berusaha mengetahui siapa pemegang kekuasaan pada tahun 2014, dan bukan tidak mungkin akan adanya campur tangan di dalamnya sesuai dengan kepentingannya. Disamping itu, disebutkan juga bahwa Direktorat Signal Australia juga memonitor perkembangan dua kekuatan militer Indonesia (TNI AL dan TNI AU). Kedua kekuatan tersebut merupakan kekuatan yang berkemampuan serang strategis yang dikhawatirkan. 

Walaupun informasi tentang spionase dari Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia banyak ditanggapi oleh para pejabat tingggi, kini yang terpenting adalah bagaimana Badan Intelijen Negara serta Lembaga Sandi Negara melakukan pemeriksaan sekuriti terhadap sistem pengamanan baik informasi maupun kegiatan dari pejabat. Memang diakui sulit mengatasi penyadapan dari negara lain dengan teknologi yang sudah demikian canggih. 

Tetapi jalan selalu ada selama niat, kemauan serta sense of intelligence tetap ditingkatkan dan dilaksanakan. Perang intelijen sudah lama terjadi, karena itu intelijen sebaiknya ditempatkan sebagai ujung tombak pemerintah dalam mengambil langkah kebijakan dan keputusan. Yang kini sangat perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran sekuriti para pejabat dan pemegang data rahasia negara dalam menghadapi penyadapan. Tanpa itu, kita akan terus ditelanjangi, walaupun memang sudah lama tanpa disadari kita memang sudah telanjang bulat.

Guy Fawkes, Siapa Dia?

Anda pernah dengar Guy Fawkes? Dia adalah pelaku peledakan Gedung Parlemen Inggris yang akhirnya gagal karena keburu ketahuan oleh pihak keamanan kerajaan. Peristiwa itu sendiri terjadi pada tanggal 5 November 1605 di kota London dan Guy Fawkes ditangkap sendirian (meski awalnya aksi ini didukung 30 orang) dengan barang bukti 30 Kg bubuk mesiu. Alasan Guy Fawkes dan kawan- kawannya melakukan aksi pemboman adalah ingin membunuh Raja James I dan sebagian besar anggota parlemen yang mereka anggap mengkhianati perjanjian antara pemerintah Kristen dan warga Katolik di Inggris. Di kemudian hari peristiwa itu dinamakan Peristiwa Bubuk Mesiu atau GunPowder Plot yang dirayakan masyarakat Inggris dengan menyalakan kembang api setiap tanggal 5 November. 
Mengapa saya tertarik dengan tokoh tersebut dikarenakan topeng yang konon merupakan wajah Guy Fawkes tersebut saat ini marak dipakai oleh peserta aksi Occupy Wall Street di AS dan peserta Occupy lain di negara- negara benua Eropa. Topeng ini juga dipakai oleh para aktivis internet (hacktivism) yang menyebutkan dirinya Anonymous. Sekedar info Anonymous ini yang berhasil membobol situs pemerintahan serta korporasi internasional di penjuru dunia yang mereka anggap melanggar aturan dasar internet (bahwa informasi dalam internet seharusnya gratis) dan pemerintahan yang memasung kebebasan di dunia maya dengan pembatasan akses lewat Undang-Undang. Sedangkan gerakan Occupy Wall Street ini pernah saya pernah tulis dalam artikel Occupy

Lalu mengapa mereka memakai topeng berbentuk wajah Guy Fakwes? Setelah saya coba browsing lagi, ada pendapat yang mengatakan bahwa topeng tersebut terinspirasi dari novel grafis berjudul V for Vendetta yang telah dibuat filmnya pada tahun 2006. Novelnya sendiri bercerita tentang negara Inggris masa depan yang dipimpin oleh pemerintahan otoriter. V tokoh utama dalam novel tersebut ingin merubah keadaan dimana masyarakat tampak tidak berdaya untuk melawan sistem tersebut (entah karena terbiasa atau takut). Setelah berpikir bahwa susah sekali menimbulkan kesadaran spontan dalam masyarakat dan masyarakat selalu membutuhkan sosok untuk dicontoh ketika melakukan gerakan perlawanan maka V kemudian membuat simbol berupa topeng Guy Fawkes yang dikenang di Inggris dengan peristiwa pemboman seperti diceritakan di atas. Topeng yang selalu digunakan V dalam menjalankan aksi perlawanan terhadap sistem menjadi simbol bahwa pelaku pemberontakan adalah masyarakat itu sendiri dan bisa dilakukan oleh siapa saja sehingga menghindari kultus individu seseorang yang biasa terjadi dalam suatu revolusi (ingat Lenin dengan Revolusi Rusianya, Castro dengan Revolusi Kubanya, Imam Khomeini dengan Revolusi Irannya ) . Meski begitu dalam novelnya kesadaran yang lahir dari masyarakat ini bukanlah proses yang singkat dan terjadi begitu saja. Namun membutuhkan waktu hingga sistem masyarakat do-what-you-will ( lakukan apa yang ingin kamu lakukan) dapat terwujud. Novel ini dibuat oleh Alan Moore yang dalam pengakuannya pada media adalah seorang aktivis anarkis, karena karya yang lain seperti Batman The Dark Knight Returns juga menceritakan Batman yang merubah kota Gotham menjadi masyarakat pada saat Komune Paris. 

Di tengah krisis sistem kapitalisme global yang saat ini melanda Amerika, Eropa, sebagian Asia (dan dapat dipastikan Indonesia) gerakan perlawanan terhadap kapitalisme semakin marak digaungkan oleh penduduk dunia. Bahkan ketika pertemuan pemilik korporasi multinasional dengan pemerintah negara dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di kota Davos Swiss beberapa waktu lalu salah satu ahli ekonomi yang hadir mengatakan bahwa kapitalisme diakui telah gagal untuk menyelesaikan problem kesejahteraan manusia. Lantas apa alternatif lain dari sistem kapitalisme yang berjalan lebih dari 100 tahun ini? Saat ini ribuan orang dari tua muda, pekerja, supir, buruh, nelayan, petani, telah turun ke jalan untuk memikirkan, melakukan aksi langsung, membuat masyarakat ideal skala kecil dan sebagainya. Kita harus mengkritisi sistem saat ini yang menempatkan segelintir orang berkuasa atas nasib jutaan orang lainnya. Menilik kisah V for Vendetta diatas bisa jadi salah satu sistem alternatif yang bisa ditawarkan untuk menyelesaikan problem ketimpangan yang saat ini terjadi tanpa merasa diri menjadi seorang pahlawan. Beranikah kita menjadi V selanjutnya ?

Perang Cyber Indonesia VS Australia


Foto: Senin, 04 November 2013
Perang cyber bisa pecah antara Indonesia lawan Australia

Penyerangan hacker dari Indonesia ke ratusan situs Australia diprediksi bisa memicu cyber war bila tidak diwaspadai pihak-pihak yang berkompeten di kedua negara, apalagi, bila ternyata penyerangan itu bukan dilakukan oleh hacker dari Indonesia.

Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.

Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di https://202.6.141.215:2083.

"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.

Menurut Heru, username dan password yang ada bisa dipakai siapa saja, seperti username andy, password-nya and123njs23, kemudian username begerweb, password-nya 5zE#mg=ZP[~1. "Ada sekitar 11-an username dan password yang bisa dipakai," kata Heru.

Serangan hacker, kata Heru, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan heru.

Para hacker yang menamakan dirinya Anonymous Indonesia menginformasikan telah merusak sedikitinya 100 situs Australia sebagai jawaban atas laporan mata-mata yang dilakukan pihak Australia. Dalam situs yang dirusak, yang nampaknya dipilih secara acak, ditinggalkan tulisan "Hentikan memata-matai Indoensia (Stop Spying on Indonesia)".

Belum jelas apakah aksi ini akan berlanjut atau tidak. Jika berlanjut artinya, bukan tidak mungkin akan terjadi cyberwar. Dan Indonesia, seperti dilaporkan Akamai, merupakan negara pertama di dunia yang sering melakukan penyerangan di dunia cyber ini.

Saat berita ini diturunkan saja tercatat sudah 170 lebih situs situs di australia telah di rusak
Penyerangan hacker dari Indonesia ke ratusan situs Australia diprediksi bisa memicu cyber war bila tidak diwaspadai pihak-pihak yang berkompeten di kedua negara, apalagi, bila ternyata penyerangan itu bukan dilakukan oleh hacker dari Indonesia.


Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.

Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di https://202.6.141.215:2083/.

"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.

Menurut Heru, username dan password yang ada bisa dipakai siapa saja, seperti username andy, password-nya and123njs23, kemudian username begerweb, password-nya 5zE#mg=ZP[~1. "Ada sekitar 11-an username dan password yang bisa dipakai," kata Heru.

Serangan hacker, kata Heru, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan heru.

Para hacker yang menamakan dirinya Anonymous Indonesia menginformasikan telah merusak sedikitinya 100 situs Australia sebagai jawaban atas laporan mata-mata yang dilakukan pihak Australia. Dalam situs yang dirusak, yang nampaknya dipilih secara acak, ditinggalkan tulisan "Hentikan memata-matai Indoensia (Stop Spying on Indonesia)".

Belum jelas apakah aksi ini akan berlanjut atau tidak. Jika berlanjut artinya, bukan tidak mungkin akan terjadi cyberwar. Dan Indonesia, seperti dilaporkan Akamai, merupakan negara pertama di dunia yang sering melakukan penyerangan di dunia cyber ini.

Saat berita ini diturunkan saja tercatat sudah 170 lebih situs situs di australia telah di rusak