er

Sunday 5 May 2013

Caleg sebagai Lowongan Pekerjaan

13663855041712675103


Idealnya sebuah jabatan wakil rakyat merupakan sebuah jabatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan rasa pengabdian tersebut, seorang wakil rakyat bisa mencurahkan segala kemempuannya untuk sebesar-besarnya menyalurkan aspirasi rakyat yang diwakilinya.
Namun ada fenomena unik yang terjadi menjelang hajatan pemilihan umum 2014 mendatang. Fenomena ini terjadi di level perekrutan calon wakil rakyat bagian legislatif atau calon legislatif atau biasa disebut caleg. Untuk mendapatkan nama caleg yang selanjutnya akan didaftarkan di KPU dan bertarung di pemilu, beberapa partai dengan dalih membuka kesempatan kepada masyarakat umum untuk menjadi wakil rakyat, membuka pendaftaran caleg untuk masyarakat umum. Jadi bagi siapapun masyarakatnya meskipun bukan kader partai dan minimal punya modal ijazah SMA dan dana bisa mendaftarkan diri sebagai caleg.
Disatu sisi hal ini memang baik, karena membuka kesempatan bagi semua masyarakat untuk bisa ikut serta menjadi caleg. Namun disisi lain, lowongan caleg ini dimanfaatkan beberapa orang sebagai ajang mencari pekerjaan. Dengan pemikiran dari pada bekerja sehari-hari dengan hasil yang pas-pasan dan tidak tetap, kesempatan menjadi caleg pun dimanfaatkan. Dengan modal lulusan SMA serta dana yang bisa diperoleh dari tabungan atau hutang atau menggadaikan barang dianggap sebagai modal mencari kerja. Bila beruntung dan terpilih sebagai caleg, modal dana tersebut akan mudah cepat kembali. Kalau tidak terpilih mungkin memang belum beruntung saja.
Caleg dengan pikiran pekerjaan ini bahaya buat negara ini. Bagaimana tidak, mereka menganggap jabatan wakil rakyat adalah sebuah pekerjaan dimana seyogyanya yang namanya pekerjaan pasti harus untung bisa mendapatkan uang. Lebih bahaya lagi jika wakil rakyat tersebut tak pernah merasa puas dari apa yang sudah didapatkannya, segala cara baik itu legal maupun ilegal digunakan untuk memperoleh untung sebesar-besarnya.
Dari sini kita para pemilih diharap lebih selektif dan teliti lagi dalam memilih calon wakil rakyat. Jangan hanya karena saudara atau teman atau kenalan, kalau bisa yang benar-benar berkompeten dan wakil rakyat bukanlah satu-satunya sumber keuangan dari orang tersebut, agar jabatan wakil rakyat tidak digunakan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. (Amin)

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan, tidak spam, dan bijak ^.^
Terima Kasih telah berkunjung